Pastilah semua tahu, kenapa buah yang sudah masak di atas pohon lama-lama bisa jatuh dengan sendirinya ke bawah.
Kenapa batu yang dilempar ke atas, kembali lagi ke bawah. Manusia, kucing, monyet yang meloncat keatas semuanya jatuh ke bawah. Yah, ini karena ada Gaya Garavitasi Bumi. Gravitasi Bumi yang diciptakanNYA, sudah ditakdirkan ada.
Tapi ada beberapa makhluk yang bisa ‘mengendalikan’ Gravitasi. Dia sanggup ‘melawan’ Gravitasi, naik turun semaunya. Kenapa bisa bgtu, karena dia punya kemampuannya, punya alatnya + belajar penggunaannya dari induknya yang sudah lebih tahu duluan cara memakainya. Perlu Metodologi/Cara Tertentu untuk ‘bermain-main’ dengan Gravitasi, inilah Sunnatullah yang berlaku. Siapa saja makhluk-makhluk ini? Adalah Burung jika di udara, dan Ikan jika di lautan.
Burung dengan mengepakkan sayapnya, sedangkan Ikan dengan mengatur volume udara pada gelembung udara yang ada di dalam tubuhnya.
Manusia pun lalu berpikir dan bereksperimen berulang kali untuk menirunya, sehingga terciptalah Pesawat, Helikopter, Drone, Kapal Selam, dan sebagainya.
Sunnatullah:
Berarti ketentuan Allah SWT dalam melaksanakan ketetapanNya sebagai Rabb yang terlaksana di alam semesta atau dalam bahasa akademis disebut Hukum Alam. Sunnah atau ketetapan Allah antara lain:
✓ Selalu ada dua kondisi saling ekstrem.
✓ Segala sesuatu diciptakan berpasangan.
✓ Saling cocok maupun saling bertolakan.
(sumber: Wikipedia)
Dengan mempelajari beragam Sunnatullah yang berlaku dalam banyak hal, akhirnya manusia menemukan Metodologi bisa ‘mengendalikan’ Gravitasi. Kesimpulannya, meskipun Sunnatullah itu sdh ada, tapi itu belum cukup, kita msh WAJIB mencari Metodologinya, untuk bisa ‘mengolah’ Takdir supaya kita mendapatkan Takdir yang semakin lebih baik lagi dan bermanfaat bagi banyak orang, bukan hanya sekedar mengalir. Bukankan tidak akan berubah nasib atau kondisi sesorang/kaum sebelum seseorang/kaum itu merubahnya sendiri?
Bagaiman dengan Nasib seseorang, terkait bidang usaha/bisnis, rejeki, dan kesehatannya? Kadang kita jumpai 2 org yg basic pendidikan sama, modal uang sama, jualan produk yang sama, strategi jualan sama, jualannya di tempat yg sama pula tapi hasilnya jauh berbeda bagai bumi dan langit. Satunya tiap memulai bisnis baru, Boom…Sukses…Boom….Sukses. Yg satunya, tiap mulai bisnis baru, kelihatannya tidak berlangsung lama, seperti langsung auto gagal.
Orang umum mungkin bilangnya karena Faktor X. Sebagian lainnya bilang:
- jika rejeki manusia memang berbeda-beda jadi tidak bisa kita perbandingkan satu sama lainnya,
- rejeki tidak akan salah alamat,
- rejeki sudah ditakar, tiap orang punya rejeki masing-masing,
- tidak akan meninggal seseorang sebelum sempurna semua rejekinya.
Semuanya benar tidak ada yang salah, tidak akan tertukarnya rejeki tentu harus sesuai “Fitrah/Sunnatullah” nya. Tidak ada orang yang mancing di kolam ikan atau tambak lalu dapatnya ikan hiu, atau orang yang mancing di laut tapi dapatnya ikan lele. Tidak akan tertukar habitat si Ikan Lele dan si Ikan Hiu. Betul?
Mungkin saja ada yang belum kita tahu karena sangat rahasia dan tersembunyi… Sehingga perlu usaha sangat keras untuk dapat menyingkap, menemukan kunci-kunci utama kehidupan. Dibalik itu semua, tentu ada Sunnatullah lain yang mungkin saja kita belum tahu kenapa nasib 2 orang diatas tadi bisa sedemikian berbeda.
Dan setelah sekian lama dilakukan banyak penelitian/eksperimen ilmiah hingga menghasilkan Desertasi (Doktoral/S3) ternyata ketemulah Metodologinya, Power of Number (PON), Dr. Oliver Tan, Ph.D.
Dari meneliti sekitar 300 ribu orang, dengan metodologi tertentu ternyata tanggal lahir seseorang membentuk pola-pola yang spesifik dan arti tertentu. Fungsinya sebagai gambaran dari yang sudah pernah ada, bukan untuk menyumpahi seseorang bahwa takdirnya nanti begini begitu. Tapi seperti peta minimal supaya kita memahami medan / kondisi jalannya. Seperti kita lewat jalan yang ada rambu-rambu petunjuk jalan atau peringatan: Awas Jalan Licin, Hati2 Daerah Rawan Kecelakaan, Tanjakan Tinggi Gunakan Gigi 1, dll….tentunya kita akan lebih waspada jika lewat di area jalan yang seperti itu, bukan?
Jadi seperti Pebisnis yang kelihatannya selalu berhasil diatas, bisa jadi dia sudah tahu Fitrahnya. Sudah tahu dimana waktunya harus tekan gas full, pelan, ngerem dan lain-lain. Sehingga dia bisa lebih sukses. Sedangkan Pebisnis satunya yang lebih sering gagal, mungkin belum tahu kapan gas full, kapan jalan pelan dan kapan harus injak rem. Semua usahanya dilakukan sesuka hati karena hanya fokus melihat depan tanpa mau tahu rambu-rambu yang ada di samping kanan kiri entah karena sengaja atau mungkin rambunya yang terhalang karena tertutup dahan ranting pohon.
Power of Number ini, adalah hasil penelitian ilmiah, bukan berdasarkan ramalan. Bagi anda yang berminat bisa dapatkan info lengkapnya dari workshop atau buku-bukunya yang dijual bebas.
Dari beberapa pengalaman menggunakan metode ini, cukup membantu rekan-rekan kami menemukan Revenue Profit Driver atau RPD-nya lebih cepat dan mudah. Apa itu RPD? Yuk, kita cari tahu disini.
Ilmu ini juga berguna untuk menemukan Fitrah anak-anak kita, untuk kemudian kita optimalkan FOKUS disitu. In Syaa Allah hasilnya lebih efisien dan efektif. Lebih banyak informasi tentang Power of number silakan klik disini. Untuk mengikuti sharingnya terdekat silakan segera hubungi admin disini.
Komentar Terbaru